TANAH DATAR - Kerinduan masyarakat Jorong Kapuah, Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Batipuh akan didatangi Tim Safari Ramadhan Kabupaten, akhirnya terobati setelah dikunjungi rombongan yang dipimpin Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian SH, MH pada Kamis (30/3/2023) malam.
Pengurus Masjid Al-Hidayah Jorong Kapuah, Nagari Tanjung Barulak, Erizal Erwin Pakiah Malano, menyebut masyarakat setempat sudah 13 tahun lamanya merindukan Tim Safari Ramadhan dari Kabupaten.
Baca juga:
Ilham Bintang: Ya Allah, Menteri Agama
|
"Alhamdulillah, pada hari ini tersampaikan juga dan dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Tanah Datar, Bapak Richi Aprian, " kata dia.
Ia menyampaikan, di Masjid Al-Hidayah Jorong Kapuah memiliki tradisi dalam penyelenggaraan shalat taraweh. Yaitunya mengerjakan ibadah taraweh dengan dua shift.
Maksudnya dua shif, melakukan shalat taraweh delapan rakaat terlebih dahulu bagi yang sholat delapan, dan dilanjutkan taraweh 20 rakaat dan ditutup shalat sunat witir tiga rakaat.
"Tradisi itu sudah dilakukan selama berpuluh tahun lamanya, yaitunya dua shif sholat taraweh, shalat 8 dan shalat 20" jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian SH, MH menyampaikan atas nama Tim Safari Ramadhan mengucapkan terimakasih atas penyambutan yang luar biasa.
Semoga kunjungan Tim Safari Ramadhan Kabupaten ke Nagari Tanjung Barulak, selain meningkatkan silaturahmi juga menjadi langkah baik bagi semua.
"Selamat menjalankan ibadah Ramadhan, insyaallah Ramadhan ini menjadi Ramadhan terbaik sehingga menggolongkan kita kepada orang-orang bertaqwa, " kata Wabup.
Tidak lupa dia mengingatkan, bahwa masa depan Tanah Datar ditentukan oleh generasi muda atau remaja putri di Tanah Datar.
Untuk itu ia mengajak, kepada orang tua, niniak mamak, dan pihak terkait untuk bersama-sama menjaga anak kamanakan supaya terhindar dari perbuatan yang menyimpang yang dilarang agama.
"Mari bersama menjaga anak kamanakan, jangan biarkan remaja putri kita berjalan berduaan dengan yang bukan muhrimnya" kata Wabup.
Wabup pesankan, meskipun sudah zamannya teknologi, namun jangan tinggalkan jati diri sebagai orang Minang yang berfalsafakh Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah.
"Modernisasi bukan meninggalkan jati diri, tapi berhati-hatilah karena hidup ini baratnya tiket sekali jalan yang tidak bisa diulang, sekali kita berbuat salah maka selamanya dosanya mengalir, " pesan Wabup. (JH)