Sejalan Dengan Progul Bupati, Kemenkeu RI Launcing UMi Ambo di Tanah Datar

    Sejalan Dengan Progul Bupati, Kemenkeu RI Launcing UMi Ambo di Tanah Datar
    Foto : Dok. Diskominfo Tanah Datar

    TANAH DATAR - Sejalan dengan Program Unggulan Bupati Tanah Datar, Maksimalkan Memberantas Rentenir di Tanah Datar Agar Hilang (Makan Rendang) Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) launching Umi Ambo, Rabu (26/07) di Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar.

    Launcing yang dihadiri langsung Gubernur Sumatera Barat itu ditandai dengan pukul gendang oleh Gubernur Mahyeldi Ansharullah, Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM, Kepala Perwakilan Kemenkeu RI Sumatera Barat Syukriah HG, Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ismed Saputra, Forkopimda dan sejumlah Pejabat dari Pusat dan Prov Sumbar.

    Bupati Eka Putra sampaikan, launching ini momen yang sangat dinantikan karena sudah satu tahun lebih yang diawali pada tahun 2022 yang lalu bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), DPRD dan unsur terkait lainnya, bagaimana upaya membasmi rentenir di Tanah Datar.

    “Kami sudah coba dengan Program Unggulan Makan Rendang atau maksimalkan memberantas rentenir agar hilang di Tanah Datar, dengan bantuan modal usaha kepada pedagang dan UMKM, namun itu masih ada kendala dengan BI checking dengan subsidi buga 5?ri Pemda, saat ini datang program Umi Ambo yang akan lebih memudahkan dengan dikerjasamakan seperti dengan Koperasi dan Bumnag yang ada di nagari tanpa BI checking, ” ujarnya.

    Bupati Eka Putra tekankan saat itu yang juga dihadiri Wali Nagari se Tanah Datar, agar memahami terkhusus Bumnagnya yang masih sehat akan disuport sehingga masyarakatnya bisa terlepas dari jeratan rentenir.

    Dikatakan Bupati Eka Putra, jika ini juga sejalan dengan progul menciptakan usahawan baru serta meminimalisir pengangguran dan ini juga sejalan dengan program Pemprov. Sumatera Barat dan bisa disinergikan dengan pemda Tanah Datar.

    “Di Tanah Datar ada 75 nagari, 74 Bumnag dan 15 diantaranya sudah berbadan hukum, 58 koperasi non KPN, sehingga dengan di launchingnya UMi Ambo ini akan sangat bermanfaat untuk membantu UMKM terlebih yang terlilit rentenir. Inilah solusi yang diberikan Kemenkeu RI dan Pusat Investasi Pemerintah, dari Saya sampaikan ucapan terima kasih dan sangat mengapresiasi sehingga kedepan rentenir bisa hilang di Tanah Datar, ” ulasnya.

    “Dengan hadirnya Bapak Gubernur saat ini, kita berharap program memberantas rentenir ini bisa direalisasikan tidak hanya di Tanah Datar namun juga di kabupaten dan kota se Sumatera Barat, " tambah Bupati Eka Putra.

    Bupati Eka Putra juga menyebut, jika ini yang pertama di Pulau Sumatera bahkan di Indonesia, semoga amanah yang diberikan Kemenkeu ini bisa dijalankan dengan baik, cukup untuk 5 Bumnag atau 5 Koperasi dulu sehingga PKH yang ada di Tanah Datar juga dapat manfaat, sehingga PKH ini kedepannya bisa menjadi pengusaha dengan sinergi program yang diberi nama UMi Ambo Makan Rendang.

    Sementara itu Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah menyampaikan apresiasi kepada Bupati Eka Putra yang sangat peduli dengan permasalahan masyarakat serta memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan memberi nama program dengan kolaborasi UMi Ambo Makan Rendang.

    “Luar biasa Pak Bupati Eka Putra yang berinteraksi dengan masyarakat sehingga tahu dengan penderitaan masyarakat sehingga ini yang dihadirkan hari ini, dengan Literasi UMi Ambo Makan Rendang, Ultra Mikro bukan Mikro saja namun ultranya yang kebutuhannya Rp500 ribu hingga Rp1 juta seperti halnya ekonomi masyarakat di Sumatera Barat saat ini, ” ujarnya.

    Disampaikan Buya Mahyeldi saat ini di Sumatera Barat hampir 600 ribu UMKM, 593.100 unit pastinya dan lebih 89 persen adalah mikro termasuk juga ultra mikro, untuk usaha kecil 53.431 atau sekitar 9 persen dan usaha menengah 1, 33 persen.

    Sebelumnya Kepala Perwakilan Kemenkeu RI Sumatera Barat Syukriah HG mengatakan kegiatan tersebut merupakan sosialisasi pembiayaan ultra miko dan launching secara resmi Literasi Pembiayaan Ultra Mikro Amanah Melayani Berakhlak Optimis (Umi Ambo) di Tanah Datar dengan harapan bisa menyebar keseluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.

    “Kita tahu UMKM adalah nyawanya perekonomian Indonesia memberikan warna dan keberagaman dan validitas pada keberagaman pada struktur perekonomian, UMKM tidak semata menciptakan lapangan kerja namun juga lokomotif pertumbuhan ekonomi yang siknifikan, ” ucapnya.

    Syukriah mengatakan salah satu tujuan UMi Ambo ini sejalan dengan Program Pak Bupati Tanah Datar yaitu memberantas rentenir dengan Progul Makan Rendang dan juga menumbuhkan semangat wirausaha pelaku UMKM melalui peluang pembiayaan UMi ini.

    Hal senada juga disampaikan Ismed Saputra Direktur Pusat Investasi Pemerintah mengatakan UMi merupakan program pemerintah untuk menyediakan pembiayaan bagi usaha ultra mikro yang belum dapat mengakses pembiayaan dari perbankan dengan plafon maksimal Rp20 juta per Debitur dan tenor maksimal 3 tahun.

    Ismed sampaikan tujuan program UMi ini untuk menyediakan pembiayaan yang mudah dan cepat. Menambah jumlah wirausahawan yang mendapat fasilitas pembiayaan dari pemerintah dan menjadi jembatan bagi usaha mikro penerima pembiayaan naik kelas dan dapat mengakses pembiayaan melalui perbankan.

    Sementara untuk penyalur keuntungan UMi dikatakannya seperti menambah modal kerja dengan biaya murah maksimum 4%, pertahun, jangka waktu hingga 36 bulan, masa tenggang angsuran pokok 6 bulan, jaminan pembiayaan berupa piutang lancar dan mendapatkan pendampingan atau pelatihan.

    Pada saat launching tersebut juga diserahkan sarana informasi (banner) kepada perwakilan Koperasi dan Bumnag di Tanah Datar. (JH)

    tanahdatar sumbar
    Joni Hermanto

    Joni Hermanto

    Artikel Sebelumnya

    Hadiri Perayaan Milad 1 Abad Thawalib Tanjung...

    Artikel Berikutnya

    Tanah Datar Terima Piagam Penghargaan atas...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Satgassus Pencegahan Korupsi Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi di Daerah-daerah 
    Lulus S3 1,5 Tahun: Siapa Bilang Pendidikan Harus Lambat?

    Ikuti Kami